Gaya Belajar Anak dan Cara Mengembangkannya Secara Individual

cara belajar anak

Gaya belajar anak dan cara mengembangkannya tidaklah sama antar satu anak dengan lainnya. Ada anak-anak yang lebih suka mendengarkan, tapi lainnya justru lebih tertarik pada gambar. 

Hal ini disebabkan karakter manusia berbeda-beda, mirip mungkin tapi tidak ada yang sama persis dengan lainnya. Jadi, diperlukan kejelian orangtua untuk melihat kebutuhan anak-anaknya.

Sebab tidak ada gaya belajar yang salah, karena semua dapat memberikan pengetahuan serta pendidikan pada anak. Hanya saja, terkadang orangtua tidak jeli akan hal ini. Lalu ketika anaknya tidak bisa menangkap pelajaran akan menyalahkan si anak.

Padahal semua anak-anak itu punya kecerdasannya sendiri. Hanya perlu diarahkan secara tepat melalui proses pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Jadi, jangan memaksakan pada anak menjadi pintar dengan cara tidak disukainya.

gaya belajar anak
Image by Freepik

Gaya Belajar Anak

Seperti pola asuh setiap orangtua berbeda-beda, gaya belajar anak dan cara mengembangkannya juga tidaklah sama. Si kecil punya cara sendiri untuk mempelajari sesuatu. Tugas orangtua adalah mengarahkan agar bisa membantu mereka.

Secara umum ada 4 gaya belajar anak yang ada saat ini dilihat dari karakteristik individunya, yaitu visual, auditori, taktil, juga kinestetik. Masing-masing memiliki keunggulan serta kekurangan masing-masing.

Anak-anak tidak bisa memilih sendiri gaya yang sesuai dengan mereka, tapi kamu sebagai orangtua perlu mengarahkannya. Bagaimana jika orangtua juga bingung cara mengarahkannya? Maka, orangtua juga perlu belajar.

Pelajari dahulu mengenai berbagai gaya tersebut, perhatikan cirinya, kemudian baru coba diterapkan pada anak. Dengan gaya belajar anak dan cara mengembangkannya yang tepat, maka si kecil akan lebih termotivasi juga semangat dalam mempelajari berbagai hal.

Kuncinya orangtua tidak memaksakan anaknya untuk mempelajari sesuatu, tapi biarkan anak-anak memilih sendiri apa serta bagaimana dia ingin mempelajarinya.

Cara Belajar Anak

Bukan hal aneh apabila anak-anak enggan belajar, bahkan saat disuruh cenderung menghindarnya. Karena mereka tidak mau dipaksa, apalagi diusia bermain, anak-anak akan lebih suka bermain dibandingkan memegang pensil dan buku.

Namun, apabila kamu tahu gaya belajar anak dan cara mengembangkannya, maka tidak akan sulit mengarahkan anak-anak mempelajari sesuatu. Untuk memotivasi si kecil bisa gunakan cara belajar berikut:

  1. Kembangkan Suasana Membaca

Bagi anak-anak membaca merupakan hal yang membosankan, meski tidak semua beranggapan demikian. Padahal membaca penting agar si kecil lebih mudah mendapatkan pengetahuan. 

Sering-seringlah membacakan buku pada anak, lalu memintanya membaca juga. Usahakan membaca dengan lantang dan berlatih setidaknya 20 menit sehari. Jadikan kebiasaan rutin yang menyenangkan.

  1. Jangan Memaksa

Tidak ada orang yang suka dipaksa, begitupula anak-anak dengan kebebasannya. Jadi, kamu sebagai orangtua sebaiknya tidak memaksa apalagi sampai memarahi. Namun, temukan gaya belajar anak dan cara mengembangkannya untuk si kecil.

  1. Berkomunikasi

Cobalah tanyakan pada si kecil apa keinginannya, apa yang disukai dan tidak disukai. Buat si kecil menjadi lebih terbuka dan mau mengungkapkan pendapatnya tentang pendidikannya.

  1. Fokus pada Minat

Bukan hanya orang dewasa yang punya minat pada sesuatu, tapi anak-anak juga. Dorong mereka untuk mempelajari bidang yang disukai dan sesuai minat. Hal ini akan memotivasi mereka agar semakin semangat belajar.

Gaya Belajar Visual Adalah

Tadi sudah dikatakan bahwa gaya belajar anak dan cara mengembangkannya berbeda-beda serta banyak macamnya. Pertama, akan kami bahas adalah visual style, yaitu kemampuan anak-anak mempelajari sesuatu dari apa yang dilihatnya.

Anak-anak yang senang dengan pembelajaran metode ini akan lebih tertarik mempelajari sesuatu melalui gambar. Mereka akan antusias dengan diagram, mind-mapping, video, dan bentuk gambar lainnya.

Orangtua bisa mengarahkan si kecil menggunakan buku-buku bergambar, video, atau tayangan televisi. Bisa juga menunjukkan gerakan dan mengajak si kecil lebih aktif melakukan kegiatan menambang, berfoto, atau memainkan puzzle.

Kekurangan sistem pembelajaran seperti ini adalah anak-anak harus tenang dan fokus. Paling tepat dilakukan di kelas dengan sedikit peserta atau oleh orangtua di rumah.

Contoh Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar anak dan cara mengembangkannya berikutnya adalah auditori, yakni proses mempelajari sesuatu dengan mendengarkan. Anak-anak yang menyukai gaya ini akan lebih cepat menghafal.

Menyerap kata dapat dilakukan dengan mudah, bahkan anak-anak yang belajar menggunakan metode auditori dapat menguasai kosakata lebih cepat. Kemudian mampu menjelaskan kembali apa yang didengarnya melalui bahasanya sendiri.

Cara menstimulasi anak-anak dengan teknik auditori adalah membacakan buku cerita, memperdengarkan lagu atau musik, berinteraksi dan komunikasi. 

Kelemahan cara pembelajaran auditori adalah membutuhkan tempat tenang sehingga si kecil dapat fokus serta berkonsentrasi penuh. Lebih cocok jika dikembangkan di rumah atau kelas privat dengan sedikit siswa.

Gaya Belajar Taktil

Berikutnya adalah gaya belajar anak dan cara mengembangkannya metode taktil, yaitu memahami dan mempelajari sesuatu dengan sentuhan langsung. Anak-anak akan mampu memahami dengan menyentuh atau merasakan pengalaman langsung.

Sebagai contoh mempelajari mengenai bentuk melalui mainan balok. Mengetahui rasa dengan langsung merasakannya, seperti manis, pedas, pahit, asam, dan hambar. 

Biasanya anak-anak yang cocok belajar menggunakan cara ini akan kesulitan apabila melakukan tugas dengan arahan visual saja maupun audio saja. Jadi, memang harus benar-benar mengalami langsung atau dengan menyentuh langsung.

Cara menstimulai yang tepat adalah dengan memberi sikecil berbagai benda bertekstur menarik dan unik, mengajak bermain puzzle, table games, atau bermain menggunakan media clay juga tanah liat.

Gaya Belajar Kinestetik

Terakhir ada gaya belajar anak dan cara mengembangkannya metode kinestetik. Sangat cocok untuk anak-anak aktif, karena pembelajaran ini melibatkan fisik juga gerakan tubuh. 

Anak-anak akan senang memainkan peran, menirukan kisah dengan gerakan, bermain di playground, dan antusias melakukan berbagai kegiatan fisik juga berolahraga.

Tipe anak yang menggunakan metode kinestetik tidak bisa berada di kelas dalam jangka waktu lama, apalagi harus mendengarkan penjelasan guru. Berkonsentrasi merupakan hal sulit, bahkan seringkali membuat si kecil tertidur.

Untuk menstimulasi si kecil cobalah mengajaknya bermain role-player atau berperan dalam kisah-kisah dari buku favoritnya. Dibutuhkan kesabaran dan tenaga ekstra untuk menghadapi anak tipe aktif seperti ini.Masa kanak-kanak merupakan saat bermain yang seru dan menyenangkan sehingga mereka enggan untuk belajar. Namun, apabila menggunakan gaya belajar anak dan cara mengembangkannya yang benar, anak akan lebih mudah diarahkan.

Artikel Lainnya

Ini sub-title untuk Section 2, overview tentang kategori section 2 itu apa